Mau berbagi tulisan?
Kirim tulisan Anda via email ke: mamaarif_smd@yahoo.co.id
Insya Allah akan kami posting jika memang layak.

Welcome inMadrasah

Ini hanya sebuah blog, sebuah persembahan buat akademik, walaupun belum layak disebut suatu persembahan.
Paling tidak, sesuatu yang nyrempet-nyrempet dengan madrasah atau di madrasah, tertuang di sini. Dari sini pula muncul istilah inMadrasah.
Ada yang belum mengenal istilah madrasah?
Madrasah adalah sebuah istilah yang di Indonesia identik dengan lembaga sekolah. Lebih jauh baca Madrasah as School.
Apapun isi tulisan ini, mudah-mudahan menjadi sebuah persembahan.

Sunday, April 3, 2011

Masalah Pengangguran dan Kemiskinan

Kajian Fiskal Depkeu >> Pengangguran dan kemiskinan merupakan momok di banyak negara, termasuk negara maju seperti Amerika Serikat (AS) sekalipun. Ternyata tercatat 15 juta tenaga kerja atau sekitar 8 persen lebih menganggur. Apalagi, di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Pemerintah sendiri selama ini selalu memfokuskan program pembangunannya pada penanganan kedua masalah ini. Hasilnya memang belum sepenuhnya memuaskan berbagai pihak meski indikator-indikator sosial yang ada telah menunjukkan perbaikan dalam pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Indonesia pada Juni 2010 sebesar 234,2 juta jiwa dengan laju pertumbuhan 1,33 persen per tahun. Dari jumlah itu, jumlah angkatan kerja kini mencapai 116 juta orang. Sebanyak 107,41 juta orang adalah penduduk yang bekerja. Sedangkan jumlah penganggur sebanyak 8,59 juta orang atau penganggur terbuka sebesar 7,41 persen. Memang itu mengalami penurunan apabila dibanding 2009 yang sebesar 8,14 persen. Penduduk miskin tahun 2010 berjumlah 31,02 juta orang atau sebesar 13,33 persen, mengalami penurunan 1,51 juta jiwa dibandingkan dengan tahun 2009 (sebanyak 32,53 juta) atau 14,15 persen.

Banyak kalangan menginginkan percepatan dan keseriusan penanganan masalah pengangguran dan kemiskinan ini. Sebab, pada hakikatnya, hasil-hasil pembangunan diperuntukkan bagi manusia itu sendiri, termasuk rakyat miskin dan para penganggur. Tidak ada seorang pun menginginkan menjadi miskin atau menganggur. Logikanya, apabila kemiskinan dan pengangguran akan dikurangi dengan drastis, tentu anggaran untuk itu pun mesti ditambah-hubungan yang berbanding terbalik.

Oleh karena itu, jika perlu, pemerintah dapat memplot anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) khusus untuk pengentasan kemiskinan dan pengangguran, sebagaimana pemerintah memplot 20 persen APBN-nya untuk sektor pendidikan. Di sisi lain, pemerintah dapat juga meningkatkan stimulus fiskalnya khusus untuk mengurangi atau mengentaskan kemiskinan dan pengangguran.

Memang, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010-2014, tersurat pemerintah akan terus melanjutkan tiga strategi pembangunan ekonomi, yaitu pro growth, pro job dan pro poor. Termasuk di dalamnya mewujudkan pertumbuhan disertai pemerataan (growth with equity). Ketiga strategi itu diharapkan sebagai pendorong percepatan laju pertumbuhan ekonomi yang dapat memberikan lebih banyak kesempatan kerja. Dengan demikian, makin banyak keluarga Indonesia dapat menikmati hasil-hasil pembangunan dan dapat keluar dari kemiskinan.

Prioritas pembangunan nasional yang dijabarkan dalam RPJM 2010-2014 terdapat 11 butir, antara lain penanggulangan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan rakyat. Yang disebut terakhir menuntut tidak hanya pertumbuhan ekonomi tinggi, namun juga pertumbuhan ekonomi berkualitas (inklusif) dan berkeadilan. Tantangan utama pembangunan ke depan tentu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, yang mampu menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.

Bagaimanapun, pembangunan ekonomi yang pro growth, pro job, dan pro poor perlu terus dilaksanakan. Cara yang ditempuh adalah dengan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat, serta meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, dan juga lembaga keuangan. Komitmen ini hendaknya tidak sebatas rencana dan wacana, namun benar-benar harus dapat direalisasikan dan diimplementasikan.

Sebenarnya, kondisi perekonomian dunia yang terus membaik sebagai akibat krisis finansial global mempunyai pengaruh terhadap kinerja perekonomian domestik. Ini terindikasi dari meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi. Dengan dukungan kebijakan pemerintah yang ekspansif, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi seharusnya dapat memperluas terciptanya lapangan kerja baru.

Sejak 2005, rata-rata setiap satu persen pertumbuhan ekonomi dapat menyerap tenaga kerja baru sekitar 400.000 orang. Penyerapan tenaga kerja ini diperkirakan makin meningkat sejalan dengan program dan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan investasi melalui perbaikan infrastruktur dan berbagai kebijakan lainnya.

Implementasi program-program ini terus dilakukan untuk memberikan akses yang lebih luas kepada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, agar dapat menikmati hasil-hasil pembangunan. Dilanjutkannya berbagai langkah antara lain melalui pemberian subsidi, bantuan sosial, program keluarga harapan (PKH), PNPM Mandiri, dan dana penjaminan kredit/pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan koperasi melalui program kredit usaha rakyat (KUR). Program ini, apabila dilaksanakan dengan benar dan tepat sasaran, dapat membantu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang tidak atau belum mampu dipenuhi dari kemampuan mereka sendiri.

Jika target pertumbuhan ekonomi berkisar 5,3 persen tahun 2010, diperkirakan pertumbuhan lapangan kerja baru akan tercapai lebih dari 2 persen. Sementara itu, jumlah penduduk yang masuk angkatan kerja setiap tahun diperkirakan juga meningkat rata-rata sebesar 1,76 persen. Tentu saja peningkatan lapangan kerja baru yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan angkatan kerja akan berdampak pada makin menurunnya tingkat pengangguran.

Selama ini tingkat pengangguran menurun karena didukung makin tingginya angkatan kerja yang bekerja di luar negeri sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI). Pada awal tahun 2010 tingkat pengangguran terbuka diperkirakan berada pada kisaran 7,41 persen.

Demikian pula tingkat kemiskinan tahun 2010, diharapkan terus mengalami penurunan. Tercatat jumlah penduduk miskin awal 2010 sebesar 31,02 juta orang atau sebesar 13,33 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Di antaranya di daerah pedesaan, penduduk miskin berkurang 0,69 juta orang, dari 20,62 juta menjadi 19,93 juta. Sedangkan di daerah perkotaan berkurang 0,81 juta orang dari 11,91 juta menjadi 11,10 juta orang.

Berbagai program dan upaya harus terus dilaksanakan pemerintah, seperti perluasan kesempatan kerja, pemberian subsidi, bantuan sosial dan lain-lain. Ini penting untuk menurunkan tingkat kemiskinan tahun 2010 yang berada pada kisaran 12-13,5 persen. Begitu juga untuk menciptakan pembangunan ekonomi berkualitas dan berkeadilan, berbagai langkah perlu dilakukan untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan. Tentu untuk merealisasikannya diperlukan penyempurnaan peraturan mengenai ketenagakerjaan, pelaksanaan negosiasi tripartit, serta penyusunan standar kompetensi, penempatan, perlindungan, dan pembiayaan tenaga kerja ke luar negeri. ***

Ditulis oleh Ragiman, peneliti Pusat Kebijakan Ekonomi Makro
Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu

Tuesday, March 29, 2011

Kiat Menghadapi UN 2011

Tidak terasa, UN 2011 tinggal sebentar lagi. Sekedar mengingatkan kembali, jadwalnya sebagai berikut:


UN untuk SMA/MK, SMALB, dan SMK: 18-21 April 2011

UN untuk SMP/MTs dan SMPLB: 25-28 April 2011, dan

UN untuk SD/MI dan SDLB: 10-12 Mei 2011.


Dari pengalaman mengikuti US yang baru saja dilaksanakan, tentunya menjadi catatan sebagai modal bagaimana menghadapi UN nanti. Hanya saja kadang berbeda dengan US, bisa jadi muncul rasa kurang PD. Padahal sebenarnya, tidak perlu terlalu khawatir - dengan catatan berusaha belajar sebaik-baiknya dengan mengacu pada kisi-kisi UN 2011. Sebab, soal-soal yang akan muncul dalam UN 2011 tidak akan jauh dari kisi-kisi yang ada dalam
lampiran Permendiknas nomor 46 tahun 2010 (klik
di sini jika belum punya).


Pesan dari Tim UjianNasional.org agar bisa sukses Ujian Nasional 2011, sebagai berikut:


Berusahalah sukses UN 2011 dengan kejujuran penuh, jangan mengaharapkan bantuan orang lain dalam mengerjakan soal-soal UN 2011 dan kita harus percaya diri bahwa persiapan yang kita lakukan adalah optimal.


Dan Kiat Umum UN 2011 menurut tim yang peduli UN 2011 itu adalah:


Tidurlah yang cukup supaya kondisi Anda prima dan tidak mengantuk saat ujian berlangsung.

Siapkan alat tulis menulis yang Anda siapkan pada saat ujian, kartus tes, papan pengalas, dan jam tangan (jika ada) sebelum tidur.

Bangun pagi-pagi. Jangan lupa sarapan dan meminta restu kedua orang tua sebelum berangkat ke sekolah.

Usahakan tiba di lokasi ujian paling lambat 30 menit sebelum ujian dimulai.

Jangan lupa membaca doa sebelum memulai menjawab soal.

Relaks, jangan merasa terbebani atau tegang pada saat menjawab soal-soal ujian.

Tanamkan optimisme dan kepercayaan diri bahwa Anda bisa menjawab dengan benar.

Ingat ketegangan dapat membuyarkan konsentrasi Anda!

Jaga Lembar Jawaban Ujian Anda agar tetap bersih, tidak terlipat, jangan sama sekali di corat-coret.

Wednesday, October 1, 2008

Satu sisi takbiran di mesjid

Malam yg agung, malam yg semua orang di seluruh pelosok semua umat Islam mengagungkan asma Allah.

Malam ini sy bersama anak2 di mesjid, takbiran.

Dasar anak2, spt juga sy semasa kecil, bergurau bukan hal yg aneh.
Dika, seseorang yg ikut mempermainkan anak yg sedang tidur mengatakan: tidak jail bukan malam lebaran.
Tp memang itulah dunia anak2. Sehingga tidak ada kekacauan atau tawuran sbg akibat dari itu. Hanya saja, semua yg hadir termasuk pa ustadnya sempat tertawa ketika takbir tsb. Hanya sebatas itu.

Inilah salah satunya.

Sunday, September 21, 2008

Lapangan Kerja

Lapangan pekerjaan adalah bidang kegiatan dari usaha/perusahaan/ instansi dimana seseorang bekerja atau pernah bekerja. Proporsi penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan merupakan angka yang menunjukan distribusi/penyebaran penduduk bekerja di setiap lapangan pekerjaan.

Lapangan usaha/pekerjaan ini dibagi dalam 10 golongan, terdiri dari 5 sub sektor pertanian dan 5 sektor lainnya. Lima subsektor pertanian meliputi: 1) subSektor Pertanian Tanaman Pangan, 2) subSektor Perkebunan, 3) subSektor Perikanan, 4) subSektor Peternakan, 5) subSektor Pertanian Lainnya. Dan lima sektor lainnya, yaitu : 1) Sektor Industri Pengolahan, 2) Sektor Perdagangan, 3) Sektor Jasa, 4) Sektor Angkutan, 5) Sektor lainnya.

Pergeseran distribusi penduduk bekerja dari lapangan pekerjaan pertanian menuju industri dan jasa merupakan fenomena terjadinya transformasi/perubahan struktural perekonomian. Indikator ini membantu pemerintah dalam memberikan fokus kebijakan ketenagakerjaan pemerintah. Misalnya, apabila proporsi penduduk yang bekerja terbanyak terdapat di sektor pertanian maka pemerintah dapat lebih menitikberatkan pembangunan ketenagakerjaan di sektor ini.

Sebab-sebab Pengangguran dan Cara Mengatasinya

Sebab-sebab terjadinya pengangguran terutama disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

  1. Angkatan kerja yang terus meningkat jumlahnya dan pertumbuhan kesempatan kerja tidak seimbang dengan pertumbuhan angkatan kerja.
  2. Angkatan kerja yang sedang mencari kerja tidak dapat memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh dunia kerja.

Dilihat dari sebab-sebab terjadinya pengangguran, dapat dibedakan ada enam jenis pengangguran, yaitu:

  1. Pengangguran friksional, yakni pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer.
  2. Pengangguran struktural, terjadi karena perubahan dalam struktur perekonomian.
  3. Pengangguran musiman, terjadi karena penggantian musim.
  4. Pengangguran voluntary atau voluntary unemployment, yakni pengangguran karena adanya orang yang sebenarnya masih dapat bekerja, tetapi dengan sukarela tidak bekerja.
  5. Pengangguran deflasioner atau deflasioner unemployment, yakni pengangguran yang diakibatkan karena pencari kerja yang ingin memperoleh pekerjaan lebih banyak dari lowongan pekerjaan yang ada.
  6. Pengangguran teknologi, yakni pengangguran yang disebabkan kemajuan teknologi.

Apabila pengangguran dibiarkan tentunya akan berdampak negatif terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Bila tingkat pengangguran tinggi akan menyebabkan tingkaty kemakmuran rendah, bahkan dapat membahayakan stabilitas negara. Beberapa akibat pengangguran di antaranya:

  • terjadinya bahaya kelaparan,
  • tingkat pertumbuhan ekonomi rendah,
  • pendapatan perkapita masyarakat rendah,
  • angka kriminalitas tinggi.

Untuk itu perlu diupayakan cara mengatasi pengangguran, antara lain sebagai berikut:

  1. Meningkatkan mutu pendidikan,
  2. Meningkatkan latihan kerja untuk memenuhi kebutuhan keterampilan sesuai tuntutan industri modern,
  3. Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan,
  4. Mendorong terbukanya kesempatan usaha-usaha informal,
  5. Meningkatkan pembangunan dengan sistem padat karya,
  6. Membuka kesempatan kerja ke luar negeri.

hit counters

home | education | ©2008 inmadrasah

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms